Konsep dasar subneting
Dalam memahami subneting diperlukan pemahaman mengenai IP Address, yaitu pembagian kelas-kelas IP.
Pada kesempatan ini, saya berasumsi bahwa pembaca sudah mengetahui dasar-dasar mengenai IP Adress, bila belum, silahkan mencari referensi terlebih dahulu untuk menambah pengetahuan mengenai IP atau berikut saya akan sedikit mengingatkan mengenai pembagian kelas-kelas IP yang digunakan.
Kelas A : 1.0.0.0 – 126.0.0.0 dengan subnetmask default 255.0.0.0
Kelas B : 128.0.0.0 – 191.254.0.0 dengan subnet mask default 255.255.0.0
Kelas C : 192.0.0.0 – 223.355.254.0 dengan subnet mask default 255.255.255.0
IP terbagi menjadi 4 oktet, dan setiap oktet terdiri dari 8 bit. Cth, misalkan semua terisi penuh :
1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 1 1 1 1 1
Oktet pertama Oktet kedua Oktet ketiga Oktet keempat
Dalam permasalahan subneting, ada beberapa permasalahan yang sering muncul, yaitu :
# Berapa jumlah host per subnet
# Berapa jumlah subnet
# Berapa subnetmask dari IP
# Berapa subnet blok yang mungkin muncul dari IP
Okeh, untuk menjawab permasalahan-permasalahan diatas, sebenarnya sangat mudah dengan memanfaatkan rumus yang sudah dibuat oleh para perancang networking seperti berikut :
1. Untuk permasalahan pertama, jumlah host persubnet dapat dihitung dengan rumus :
h = 2^x – 2
catatan : (dikurangi 2 karena 2 IP akan digunkan sebagai broadcast dan network ID, baca dasar2 IP)
dengan :
h= jumlah host, x = bit yang bernilai 0
contoh :
tentukan jumlah host yang ada dalam network 192.168.1.20 dengan subnet mask 255.255.255.224
jawab :
langkah pertama , Kita amati terlebih dahulu IP yang diberikan masuk di kelas mana. Soal menunjukkan IP dari kelas C. Setelah itu kita transformasikan subnetmask yang ada kedalam bilangan biner. Diperoleh :
1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 0 0 0 0 0
Langkah kedua. Gunakan rumus :
h= 2^x -2
diperoleh :
x= 5 (5 dari jumlah binary yang bernilai 0 dari kelas c oktet ke 4 )
maka :
h= 2^5 -2 = 30
permasalahan pertama selesai.
2. Untuk permasalahan kedua, cara menghitungnya sama dengan permasalahan pertama, hanya yang membedakan yaitu kebalikan dari cara pertama, yaitu yang dipangkatkan jumlah binary yang bernilai 1. jumlah subnet dapat dihitung dengan rumus :
s = 2^y
dengan :
s= jumlah subnet, y = bit yang bernilai 1
contoh :
tentukan jumlah subnet yang ada dalam network 192.168.1.20 dengan subnet mask 255.255.255.224
jawab :
Untuk menjawab pertanyaan diatas, terlebih dahulu kita perhatikan IP yang diberikan masuk di kelas mana. Setelah diperhatikan dengan cara saksama (cieehh…hehehe, kayak polisis aja^^v) IP tersebut masuk di kelas C. kemudian sama seperti langkah pertama , terlebih dahulu kita transformasikan subnetmask yang ada kedalam bilangan biner. Diperoleh :
1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 0 0 0 0 0
Langkah kedua. Gunakan rumus :
s= 2^y
diperoleh :
y= 3 (3 dari jumlah binary yang bernilai 1 dari kelas c yaitu oktet ke 4 )
maka :
s= 2^3 = 8
permasalahan kedua selesai.
3. Permasalahan ketiga yaitu menentukan subnet mask dari IP
Untuk menentukan subnet mask dari IP, lebih mudah bila kita menggunakan contoh kasus :
Seorang administrator ingin membagi jaringan yang ada dikantornya. Di kantornya Cuma ada 30 komputer. Tentukan subnetmask yang akan digunakan oleh si administrator jika diberikan IP 192.168.1.12
Jawab :
Langkah pertama, identifikasi terlebih dahulu IP yang diberikan. IP yang diberikan adalah termasuk kelas C dengan subnet mask default 255.255.255.0
Misalkan oktet paling terakhir terisisi penuh :
1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 1 1 1 1 1
Oktet keempat :
| 128 | 64 | 32 | 16 | 8 | 4 | 2 | 1 |
| 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 |
| 2^7 | 2^6 | 2^5 | 2^4 | 2^3 | 2^2 | 2^1 | 2^0 |
Hitung nilainya, dari kanan sampai bit yang mana yang jika dijumlahkan hasilnya 30 atau lebih. (hasilnya harus lebih 2 karena akan digunakan sebagai network ID dan broadcast ).
Jawabannya ada di bit 2^5 dengan hasil 32
Setelah itu, ganti angka 1 menjadi 0 sampai sebelum angka 32, menjadi :
1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 0 0 0 0 0
Jumlahkan angka 1 pada oktet ke 4 yang tersisa dalam bentuk decimal (contoh : 128+64+32=224). Setelah itu transformasikan ke dalam bentuk bilangan decimal menjadi :
255.255.255.224
penulisan subnetmask ada 2, yaitu (kita ambil IP di atas):
192.168.1.12 / 255.255.255.224
192.168.1.12 /27 (27 didapat dari jumlah semua angka biner 1 dari oktet pertama sampai terakhir)
Masalah ke 3 selesai.
4. Permasalahan ke empat yaitu menentukan jumlah blok IP . Maksudnya range-range IP yang mungkin dari IP yang diberikan setelah dilakukan subnetting.
Misalnya (kita gunakan contoh diatas biar lebih mudah..contoh no 3):
Dari IP diatas dan setelah dilakukan subnetting diperoleh IP dengan range :
Dari hasil tabel diatas didapat blok IP dengan range pertambahan = 32, coba jumlah bloknya hitung sendiri.
Bingung dapat 32 dari mana??
32 di dapat dari jumlah total bit yang penuh dalam satu oktet (yaitu 256) dikurangi dengan jumlah oktet yang disubneting.
Subnetmask dari IP yang kita peroleh tadi = 255.255.255.224
Total jumlah dalam satu oktet =256
Untuk memperoleh kelipatan dari IP itu dapat dihitung dengan :
Misalkan kelipatan = n
n = 256 – 224 (lihat yang digaris bawahi)=32
Demikian penjelasan mengenai subneting.
Ikuti terus update di blog saya.. Makasih..
0 komentar:
Posting Komentar